Datang tak di undang,
melepasnya malah sulit. Apa yang harus dilakukan jika sudah begini? Rasanya tidak
ada yang bisa dilakukan. Mengingat rindu ini sudah terlalu jauh berjarak, sudah
berwaktu terlalu lama. Si rindu pun sudah berubah drastis selepas terakhir
bercengkrama bersama.
Terbesit fikiran
dan hal aneh lain, dari bisa bertemu lepas rindu, sampai menebak nebak misteri
masa depan yang belum waktunya terkuak. Rindu yang hanya sekali datang dan
mudah hilang bukan merupakan rindu yang patut ditulis dalam lingkup seperti
ini. Namun ini?
Apakah karena
sudah terlalu lama? Rasanya masih ada yang lebih lama. Apakah karena jarak
hubungan yang sudah terlalu jauh? Masih banyak yang lebih jauh. Yang paling
berkesan dan banyak memberi pelajaran? Mungkin ini jawabannya.
Jika alasannya
sudah ditemui, kembali kepada pertanyaan awal, apakah yang harus dilakukan?
Semua terasa sangat sulit untuk memulai, mengingat perjalanan masing masing
sudah terlampau berbeda arah dan semakin menjauh, meski masih saling pantau
(kadang) (mungkin).
Kenapa harus
saat ini, dalam jangka waktu beberapa ini? Apakah rindu itu suatu firasat? Firasat
entah suatu saat membuat anggukan kepala tanda mengiyakan dan “oh”. Atau, hanya
benalu dalam kisah pilu kehidupan masa lalu, terbawa rindu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar