Cemas-cemas amat! via 4.bp.blogspot.com |
Para kaula
muda seluruh Indonesia, tentunya terkadang (atau mungkin seringkali) terngiang
dalam benak pertanyaan, “Gimana ya nasib gue nanti 5 tahun lagi?”
Pertanyaan
semacam itu memang cenderung membuat diri kita cemas, cemas akan hal terpenting
dalam hidup kita para kaula muda, yaitu masa depan. Masa depan memang penting
sekali untuk dipikirkan, namun, gimana jadinya kalau kita terus melewati hari
baru dengan gelisah yang sama akibat terlalu mencemaskan masa depan kita?
Lagipula, siapa yang bisa tahu akan masa depan yang begitu abstrak?
Bagi kamu
yang sudah jatuh ke jurang kecemasan, melakukan hal-hal ini mungkin bisa jadi
solusi untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi resah gelisah kamu akan
misteri masa depanmu.
1.
“Jangan
menyesali susu yang telah tumpah”.
move on dong! via shutterstock.com |
Jangan
menggergaji serbuk gergaji. Maksudnya adalah kita tidak akan mungkin mengulang
sesuatu yang telah terjadi. Terkadang, kecemasan memikirkan masa depan didasari
oleh pengalaman masa lalu yang kurang mengenakkan, sehingga kita khawatir
dengan apa yang akan terjadi kelak. Oke, yang terjadi sudah terjadi bukan? Untuk
apa kita berkubang dalam penyesalan yang sudah terjadi dan begitu
mencemaskannya?
Kalau kamu
mulai mencemaskan apa yang sudah terjadi, otomatis pemikiran mengenai masa
depan kamu mulai memasuki taraf gundah gulana berkelana jalan panjang dunia. Kalau
kita tidak menyesali apa yang telah terjadi, masa depan nanti sudah tak perlu
dicemaskan lagi, akan indah pada waktunya mudaers.
2.
Work Hard, Play Hard.
Smart work, play harder! via s640/1421986643136.jpg |
Maksud work hard, play hard disini bukan
memasuki lingkaran setan dimana manusia menjadi lebih konsumerisme. Kebahagiaan
dalam hidup kamu jelas bisa mengurangi kegelisahan kamu akan pemikiran mengenai
masa depan kamu. Kunci kebahagiaan dalam hidup adalah keseimbangan.
Dalam hal
ini kita bisa menginterpretasikan kepada seimbang dalam bekerja dan
bersenang-senang. Menyibukan
diri dengan segala aktivitas kerja maupun diluar itu penting, karena bisa
meminimalisir kemungkinan cemas kamu akan masa depan. Namun, hal itu harus
diimbangi dengan istirahat yang cukup dan bersenang-senang. Hidup kamu perlu
keseimbangan.
3. Nggak selamanya
nongkrong itu berbau hal negatif,
pada waktu tertentu Kamu juga perlu untuk sekadar sharing kegundahan kamu kepada para kerabat.
nongkrong-nongkrong juga lah! via carleton-uni-students-cafe-hangout.jpg |
Ini serius.
Kamu butuh orang untuk membagi kegelisahan kamu sambil kamu mengambil
pengalaman baik dari masing-masing kerabat. Jika keluarga, atau pacar sudah
tidak bisa mengatasi kegelisahan kamu akan masa depan, berbicaralah kepada
kerabat yang satu era atau sedang menjalani problematika yang sama dengan kamu.
Selain nongkrong jadi lebih bermanfaat, kamu
juga bisa bersama-sama mencari solusi pasti untuk memecahkan suatu
permasalahan. Dan pastinya kamu juga bisa mendapat wawasan dan pengalaman lain
dari kerabat kamu yang bisa kamu ambil sebagai pelajaran dalam kehidupan. Kuy!
4.
Mendekatkan
diri dan selalu bersyukur
jangan jauh-jauh sama si dia, eh, sama Yang Maha Kuasa! via shutterstock.com |
Kamu punya
iman dan kepercayaan kan? Kepada siapa lagi kita meminta pertolongan kalau
bukan kepada-Nya? Dekatkan diri saat ada problematika seperti ini,
syukur-syukur kalau kamu jadi terbiasa menjadi dekat dengan-Nya. Setiap agama
mempunyai cara masing-masing untuk mengatasi permasalahan duniawi yang dialami
oleh tiap umatnya. Contohnya bagi kawan muslim, ada beberapa ayat suci Al-Qur’an
yang bisa menghilangkan kegelisahan dan sebagainya.
Bersyukur
pun menjadi kunci akan terjaminnya masa depan kamu sehingga kamu tak perlu
mencemaskannya. Dibalik setiap usaha yang sudah kita rencanakan dan jalankan,
tetap ada yang telah mengatur segalanya.
5.
Berfikiran
maju kedepan memang ada baiknya, tapi “Hiduplah di Hari Ini”.
Gurat asa kamu hari ini! via ipopam.com |
Bukan suatu
kesalahan jika kamu memikirkan masa depan kamu, tapi apa kamu mau terus-terusan
memikirkan hal yang belum pasti dengan mengorbankan apa yang terjadi hari ini?
21 kata
ajaib Thomas Carlyle mungkin bisa menjadi inspirasi kamu dalam hal ini, “Kepentingan kita yang
utama bukanlah untuk melihat apa yang samar-samar di kejauhan, tetapi untuk
mengerjakan sesuatu yang jelas berada di tangan ini.”
Kita musti
hidup di hari ini dengan sebaik-baiknya, jangan teringat pada masa lalu yang
telah berlalu menjadi halu dan jangan memikirkan masa depan yang masih abstrak
secara berlebih. Kerjakan saja apa yang sedang dan telah berada didepan kita
pada hari ini, masa depan yang indah akan mengalir dengan sendirinya, hiduplah
hari ini.
Memikirkan
dan khawatir tentang masa depan, wajar, karena setiap orang pernah
mengalaminya, namun jangan terlalu berlebihan mengadu masa depanmu dalam
kecemasan berujung gundah gulana. Toh, kita tidak pernah tau dan nggak bisa mengontrol masa depan kita,
yang kita fikirkan buruk belum tentu buruk. Hidup hanya sekali, patut dinikmati
segala macam prosesnya, semoga bermanfaat para kawla muda!